salam

MySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace Layouts

Sabtu, 25 Agustus 2012

Keadaan buruk Tawon: Penyerbuk Tidak Rapi dalam Bahaya


There's lots of buzz about the disappearance of honeybees, but the bumblebee is faring even worse – and some say it is the more crucial pollinator

Serangga tidak mempunyai banyak penggemar tetapi famili lebah adalah pengecualian besar. Siapa yang dapat tahan dengan si manis,  bola-berbulu halus bergaris yang berdengung pada permulaan musim gugur? Ditambah lagi peran pentingnya dalam penyerbukan tanaman dan bunga, dan tidak mengejutkan bahwa penurunan drastis populasi sarang tawon secara misterius menyebabkan peringatan yang luas. Krisis telah mengumpulkan perhatian media secara besar-besaran, banyak kepalan tangan (gemes) dan banyak kampanye yang bertujuan untuk menyelamatkan sang lebah madu. Apakah keprihatinan kita salah tempat?


Ini mungkin terdengar klenik atau baru, tetapi beberapa ahli tawon kini berargumen bahwa peran lebah madu sebagai penyerbuk telah dianggap sangat besar. “ Mereka yang berpikir bahwa semua penyerbukan dilakukan oleh lebah madu benar-benar omong kosong,” kata Dave Goulson dari Universitas Stirling di UK. Dengan fokus pada lebah domestik, gugatan berjalan, kami menolak hal lebih jauh yang membahayakan peneyerbuk, tawon liar. Tawon- selama dengan capung dan serangga lainnya- meneyerbuk sebagian besar tumbuhan yang hanya "diserbuki serangga". Boleh jadi yang lebih penting lagi, mereka juga menyerbuki banyak spesies bunga liar, membuatnya penting dalam memepertahankan biodiversitas.

Tentu saja, lebah madu bekerja baik di lapanagan dan mereka tak ternilainya dalam memberikan bahan yang manis, tapi tawonlah yang seharusnya lebih kita khawatirkan. Jumlah mereka telah jauh menurun selama beberapa dekade dan hal-hal ini menjadi lebih buruk lagi. Walaupun koloni yang runtuh tidak memengaruhi tawon, mereka berada di bawah ancaman yang lebih besar mengenai kepunahan dibandingkan lebah madu. Peternak lebah telah melihat penurunan yang besar di US dan banyak di Eropa sejak tahun 1970, tapi secara global, juga telah meningkat-dimana banyak produksi madu telah berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Dengan meningkatkan jumlah lebah madu domestik yang kita pertahankan, kita bahkan dapat memperburuk masalah bagi lebah. Jika kita kehilangannya, kita akan membayar mahal.

Ada 250 spesies lebah (tawon), semua besar dan berambut, walaupun mereka memiliki banyak warna-warni. Ada yang secara klasik bergaris kuning-dan- hitam, tubuh hitam dengan ekor merah, dan bahkan satu dengan semua bulunya berwarna oranye. Secara keseluruhan, pola garis kuning, oranye, dan  merah lebih menonjol. Tawon berevolusi sekitar 30 juta tahun yang lalu, dekat  Himalaya. Hari ini, mereka secara umum berada di seluruh bagian utara bumi, kurang banyak di selatan ekuator dan tidak ada sama sekali di Australia. Mereka lebih menyukai iklim yang lebih dingin sebagaimana mereka memproduksi banyak panas ketika melebarkan otot penerbangan mereka-dimana bunyi buzz itu berasal. Bahkan terdapat Tawon Arktik (Bombus articus).

Saat sarang lebah madu biasanya terdiri antara 10.000 dan 50.0000 lebah dan tahan selama beberapa tahun, tawon memiliki kasus berbeda. Ratu-ratu berhibernasi di  tanah selama musim dingin, muncul di musim gugur untuk mengatur koloni yang melebar selama musim panas, walaupun biasanya tidak lebih dari 100 ekor. Koloni terdiri dari sarang tawon kecil yang tidak pernah berani keluar, dan tawon yang lebih besar mencari makanan  yang membawa serbuk dan nekar. Terkadang keduanya terlihat sangat berbeda sehingga mereka disalah kira sebagai spesies yang berbeda. Beberapa tawon kecil berada di bawah tanah, yang lain mengumpulkan dan membangun tempat tinggal di permukaan, yang lain menggunakan pohon atau tumpukan kompos. Si ekor merah atau lebah batu (Bombus lapidarus) kecil di dalam batu dan kadang kotak burung. Anak-anak tawon terus di sana selama 3 sampai 6 bulan, tergantung  spesiesnya. Dibandingkan dengan penjaga sarang yang sangat teliti seperti lebah madu, mereka lebih shambolic.

Semua tawon dewasa meminum nektar untuk energi dan memakan serbuk sari kaya protein untuk makanannya, tetapi lebah madu dan tawon mengumpulkan makanan dengan cara yang berbeda. Lebah madu mengutus pengintai yang bergoyang seperti menari saat kepulangannya untuk memberitahukan temannya di sarang dimana mereka harus pergi. Tawon tidak menari, jadi tiap pengumpulan secara mandiri. Yang lebih, mereka “tidak bersih dan indah/cantik seperti lebah madu”, kata Ekologis penyerbukan, Jane Stout di Trinity College Dublin di Ireland. Ketidakrapiannya membuat mereka lebih baik dalam merobek serbuk sari dan memindahkannya di antara bunga. Ukuran dan bulunya juga berarti mereka dapat menyempurnakan elemennya.”Ketika cukup berangin dan berkabut, mereka dapat berada di sana menyerbuki tanaman kami dan bunga liar,” kata Simon Potts dari Universitas Reading, UK. “Lebah madu berada di lubang saat hari dengan cuaca yang buruk.”

Tawon, selama dengan serangga lainnya, menyerbuk sekitar tiga bagian dari sebagian besar spesian tumbuhan penting. Tetapi mantra bahwa lebah madu adalah penyerbuk paling penting tidak benar, kata Potts. Tahun lalu, dia mempulikasikan penemuan mengenai hal tersebut di UK, lebah madu kini menyerbuk hanya sepertiga dari tanaman, paling banyak (Agriculture, Ecosystems and Environment, vol 142, p 137). Dua pertiga yang lainnya diserbuki oleh famili lebah, termasuk tawon dan lebah tentara, dan oleh capung, yang terhitung sekitar 6000 spesies di seluruh dunia. Bagi tumbuhan liar, lebah madu menyerbuk hanya 3 persen di UK, berdasarkan survey tak terpublikasi terakhir.
Naskah Pott memicu pelecehan dari para peternak lebah dan kritik dari beberapa ilmuwan. Dia teguh dengan penemuannya, dan pesannya telah didukung oleh Goulson, Stout, dan ahli lebah lainnya yang percaya bahwa fokus pada lebah madu saja berpotensi membahayakan. (Trends in Ecology and Evolution, vol 27, p 141).

Translate dari: 

Plight of the bumblebee: Scruffy pollinator in peril

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

niat baik berawal dari hati

Followers

Label

Ceritaku (2) Cinta (1) Corat-coret (3) edukasi (3) Gaje (1) Ilmu (3) Inspirasi (2) IPMI (2) Kisah (3) Opini (1) Renungan (3) Tugas (2)