There's lots of buzz about the disappearance of honeybees, but the bumblebee is faring even worse – and some say it is the more crucial pollinator
Serangga tidak mempunyai banyak penggemar tetapi famili lebah adalah pengecualian besar. Siapa yang dapat tahan dengan si manis, bola-berbulu halus bergaris yang berdengung
pada permulaan musim gugur? Ditambah lagi peran pentingnya dalam penyerbukan
tanaman dan bunga, dan tidak mengejutkan bahwa penurunan drastis populasi
sarang tawon secara misterius menyebabkan peringatan yang luas. Krisis telah
mengumpulkan perhatian media secara besar-besaran, banyak kepalan tangan
(gemes) dan banyak kampanye yang bertujuan untuk menyelamatkan sang lebah madu.
Apakah keprihatinan kita salah tempat?
Ini mungkin terdengar klenik atau baru, tetapi beberapa ahli
tawon kini berargumen bahwa peran lebah madu sebagai penyerbuk telah dianggap sangat
besar. “ Mereka yang berpikir bahwa semua penyerbukan dilakukan oleh lebah madu
benar-benar omong kosong,” kata Dave Goulson dari Universitas Stirling di UK.
Dengan fokus pada lebah domestik, gugatan berjalan, kami menolak hal lebih jauh yang membahayakan peneyerbuk, tawon liar. Tawon- selama dengan capung dan serangga
lainnya- meneyerbuk sebagian besar tumbuhan yang hanya "diserbuki serangga". Boleh jadi yang
lebih penting lagi, mereka juga menyerbuki banyak spesies bunga liar,
membuatnya penting dalam memepertahankan biodiversitas.
Tentu saja, lebah madu bekerja baik di lapanagan dan mereka
tak ternilainya dalam memberikan bahan yang manis, tapi tawonlah yang
seharusnya lebih kita khawatirkan. Jumlah mereka telah jauh menurun selama
beberapa dekade dan hal-hal ini menjadi lebih buruk lagi. Walaupun koloni yang runtuh
tidak memengaruhi tawon, mereka berada di bawah ancaman yang lebih besar
mengenai kepunahan dibandingkan lebah madu. Peternak lebah telah melihat
penurunan yang besar di US dan banyak di Eropa sejak tahun 1970, tapi secara
global, juga telah meningkat-dimana banyak produksi madu telah berkembang di
Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Dengan meningkatkan jumlah lebah madu
domestik yang kita pertahankan, kita bahkan dapat memperburuk masalah bagi lebah. Jika kita kehilangannya, kita akan membayar mahal.
Ada 250 spesies lebah (tawon), semua besar dan berambut, walaupun
mereka memiliki banyak warna-warni. Ada yang secara klasik bergaris kuning-dan-
hitam, tubuh hitam dengan ekor merah, dan bahkan satu dengan semua bulunya
berwarna oranye. Secara keseluruhan, pola garis kuning, oranye, dan merah lebih menonjol. Tawon berevolusi sekitar
30 juta tahun yang lalu, dekat Himalaya. Hari ini, mereka secara umum
berada di seluruh bagian utara bumi, kurang banyak di selatan ekuator dan tidak
ada sama sekali di Australia. Mereka lebih menyukai iklim yang lebih dingin
sebagaimana mereka memproduksi banyak panas ketika melebarkan otot penerbangan
mereka-dimana bunyi buzz itu berasal. Bahkan terdapat Tawon Arktik (Bombus articus).
Saat sarang lebah madu biasanya terdiri antara 10.000 dan
50.0000 lebah dan tahan selama beberapa tahun, tawon memiliki kasus berbeda.
Ratu-ratu berhibernasi di tanah selama
musim dingin, muncul di musim gugur untuk mengatur koloni yang melebar selama
musim panas, walaupun biasanya tidak lebih dari 100 ekor. Koloni terdiri dari
sarang tawon kecil yang tidak pernah berani keluar, dan tawon yang lebih besar
mencari makanan yang membawa serbuk dan
nekar. Terkadang keduanya terlihat sangat berbeda sehingga mereka disalah kira
sebagai spesies yang berbeda. Beberapa tawon kecil berada di bawah tanah, yang
lain mengumpulkan dan membangun tempat tinggal di permukaan, yang lain
menggunakan pohon atau tumpukan kompos. Si ekor merah atau lebah batu (Bombus lapidarus) kecil di dalam batu
dan kadang kotak burung. Anak-anak tawon terus di sana selama 3 sampai 6 bulan,
tergantung spesiesnya. Dibandingkan
dengan penjaga sarang yang sangat teliti seperti lebah madu, mereka lebih
shambolic.
Semua tawon dewasa meminum nektar untuk energi dan memakan
serbuk sari kaya protein untuk makanannya, tetapi lebah madu dan tawon
mengumpulkan makanan dengan cara yang berbeda. Lebah madu mengutus pengintai
yang bergoyang seperti menari saat kepulangannya untuk memberitahukan temannya
di sarang dimana mereka harus pergi. Tawon tidak menari, jadi tiap pengumpulan
secara mandiri. Yang lebih, mereka “tidak bersih dan indah/cantik seperti lebah
madu”, kata Ekologis penyerbukan, Jane Stout di Trinity College Dublin di
Ireland. Ketidakrapiannya membuat mereka lebih baik dalam merobek serbuk sari
dan memindahkannya di antara bunga. Ukuran dan bulunya juga berarti mereka
dapat menyempurnakan elemennya.”Ketika cukup berangin dan berkabut, mereka
dapat berada di sana menyerbuki tanaman kami dan bunga liar,” kata Simon Potts
dari Universitas Reading, UK. “Lebah madu berada di lubang saat hari dengan
cuaca yang buruk.”
Tawon, selama dengan serangga lainnya, menyerbuk sekitar
tiga bagian dari sebagian besar spesian tumbuhan penting. Tetapi mantra bahwa
lebah madu adalah penyerbuk paling penting tidak benar, kata Potts. Tahun lalu,
dia mempulikasikan penemuan mengenai hal tersebut di UK, lebah madu kini
menyerbuk hanya sepertiga dari tanaman, paling banyak (Agriculture, Ecosystems and Environment, vol
142, p 137). Dua pertiga yang lainnya diserbuki
oleh famili lebah, termasuk tawon dan lebah tentara, dan oleh capung, yang
terhitung sekitar 6000 spesies di seluruh dunia. Bagi tumbuhan liar, lebah madu
menyerbuk hanya 3 persen di UK, berdasarkan survey tak terpublikasi terakhir.
Naskah Pott memicu pelecehan dari para peternak lebah dan
kritik dari beberapa ilmuwan. Dia teguh dengan penemuannya, dan pesannya telah
didukung oleh Goulson, Stout, dan ahli lebah lainnya yang percaya bahwa fokus
pada lebah madu saja berpotensi membahayakan. (Trends in Ecology and Evolution, vol
27, p 141).
Translate dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
niat baik berawal dari hati