salam

MySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace Layouts

Sabtu, 15 Juni 2013

Antara Gelas dan Samudra

Bismillaah. Dengan asma-Nya yang Maha Tinggi.

Ini terinspirasi dari anak-anak sekolah atau bahkan manusia sekarang di berbagai usia, yang senantiasa meratapi nasibnya di siang dan malam harinya, yang selalu merasa kurang dengan pemberian-Nya, dan hanya mampu mengeluh atas segala yang ia dapati dalam hidupNya, dan khusus untuk diriku...
Sebuah kisah yang hadir untukmu jua untukku



Ini tentang kisah seorang pemuda dan kakeknya. Pemuda ini hidup dalam keindahan lingkungan keluarga, sang kakek ialah orang yang amat bijaksana. Suatu hari, tatkala masalah terasa menghimpit hati sang pemuda, darah seakan penuh di kepala membuat buntu segala yang ia pikirkan hanya pada kegelisahan dan kemarahan yang teramat ia rasa. 
Maka berkata sang pemuda,"Kakek, sungguh dunia ini begitu terasa berat bagiku. Setiap orang selalu saja menzholimiku, menindasku, mengecewakanku, tak pernah memenuhi hakku, dan keburukan lain yang mereka lakukan terhadapku. Sungguh hal ini terasa menghimpit dadaku dan menyesakkanku tiap kali memikirkannya! Bagaimana pendapatmu Wahai kakek?"
Sang kakek tersenyum mendengar titah sang cucu dan tidak serta merta menjawab. Ia malah mengajak sang cucu untuk berjalan-jalan, membuka tabir alam. Tibalah mereka di tepi sebuah danau, sang kakek berhenti. Kemudian ia mengambil sebuah botol dari kantungnya. Dari perawakan botol tersebut, tahulah sang pemuda bahwa botol itu berisi racun, ternyata kakek tersebut juga telah membawa sebuah gelas. Diambilnya air danau dengan gelas tersebut lalu diteteskan setetes racun ke dalam air dalam gelas tersebut. Tiba-tiba airnya menjadi keruh. 
Sang kakek berkata,"Minumlah!"
Namun sang pemuda menggeleng tanda tak mau. Tentu saja, jika ia meminumnya maka hidupnya akan melayang seketika.
Setelah itu, si kakek menuangkan air gelas tadi ke danau dan mengaduk airnya hingga tak tampak bekas air tadi. Lalu si kakek mengambil airnya dan berkata kembali pada pemuda,"Minumlah!"
Merasa cukup aman, sang pemuda meminum air tersebut.
"Apa yang kau rasakan?" Tanya si kakek.
Sang pemuda hanya menggeleng tanda tak ada rasa aneh yang ia rasa pada tubuhnya. Maka si kakek berkata,
"Cucuku, jika engkau memposisikan hatimu seperti gelas ini, maka pantaslah jika setetes saja keburukan manusia kepadamu akan mengeruhkan hatimu. Lalu hatimu mati karena racunnya. Namun, jika engkau memposisikan hatimu seperti danau ini, terlebih lagi samudera, maka jangankan setetes, sebotol racun pun takkan membahayakanmu"

Sebuah kisah yang menyentak hati, hari ini, banyak di anatara kita yang hatinya hanya seperti gelas tadi. Sedikit-sedikit mengeluh, sedikit-sedikit dongkol, sedikit-sedikit inilah itulah. Memangnya, diri kita sudah sempurna? Apakah kita sudah seperti Rasulullah, yang oleh Allah dalam kalamNya berfirman bahwa Rasulullah adalah sebaik-baik tauladan?
Kita selalu melihat APA YANG KITA DAPATKAN dan bukannya memperhatikan APA YANG KITA BERIKAN?
Selalu mengeluh padaNya padahal NAFAS yang hari ini kita dapatkan dan TIDAK KITA MINTA secara khusus padaNya telah DIA BERIKAN pada kita.
Makanan yang kita makan hari ini adalah rezeki-Nya.
Mata kita mampu melihat, lisan kita mampu berucap, adalah karena izin-Nya.

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Terjemahan Q.S Ibrahim: 7)

"Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)," (Terjemahan Q.S Al-Infithar: 6-10)

Jika engkau bersyukur padaNya maka DIA akan MENAMBAH nikmatNya padamu!
Bukankah sungguh Allah Maha Pemurah? Manusia senantiasa mendurhakaiNya namun Dia mau memaafkan kesalahanmu jika engkau bertaubat padaNya! Simpel bukan?
Bahkan Dia menjaminkan untukmu surga jika engkau mentaatinya dengan semurni-murninya ketaatan padaNya.
Hanya 2 saja yang ia syari'atkan untuk ibadahmu padaNya,
1. IKHLAS hanya semata untukNya
2. Engkau melakukan ibadah mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam
Hanya itu saja!

Dia Maha Tahu apa yang engkau kerjakan, terang-terangan, atau SEMBUNYI_SEMBUNYI.

Antara dirimu denganNya, TIDAK ADA PEMBATAS.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Terjemahan Q.S Al-Baqarah: 186)

MAKA SOBAT, PILIHLAH ANTARA GELAS DAN SAMUDERA.. :D


Salam sayang selalu,

Saudarimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

niat baik berawal dari hati

Followers

Label

Ceritaku (2) Cinta (1) Corat-coret (3) edukasi (3) Gaje (1) Ilmu (3) Inspirasi (2) IPMI (2) Kisah (3) Opini (1) Renungan (3) Tugas (2)