salam

MySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace Layouts

Selasa, 25 September 2012

Jika Harus Berkisah Cinta

Bismillaahirrohmaanirrohiim
"Dengan asma Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

Bukankah lima kata ini penuh dengan emosi? C-I-N-T-A.
Hingga telah banyak manusia yang merangkainya dengan bait-bait yang indah, dengan kata-kata yang memesona, dengan lantunan penuh penjiwaan. Banyak di antara kita yang tersenyum geli mendengar kata ini, begitu pula wajah yang sekonyong-konyong bersedih. Kata yang penuh dengan keajaiban. Bahkan dalam bahasa Arab pun, cinta memiliki banyak kosa kata berbeda menandakan besar maknanya.


Ya, siapa yang tak kenal CINTA? Dari anak sampai yang tua, tak ada yang ketinggalan, dan pembahasan mengenainya pun seakan takkan pernah kadaluwarsa sebagaimana obat atau makanan. Hah, sungguh aneh rasanya bukan?

Namun, jika harus berkisah tentangnya, aku hanya mampu mengungkap satu cinta saja. Cinta kepada Allah, sang Pemilik Cinta. Allah ta'ala yang menyelipkan cinta di tiap hati para manusia hingga anak kucing pun dapat merasakan indahnya cinta sang ibu, anak burung tak perlu takut kelaparan, bahkan induk ikan hiu pun memiliki cinta untuk anaknya. Allah ta'ala lah yang menciptakan alam ini dengan penuh cinta. Sekiranya bukan karena cinta, maka hancurlah seluruh alam ini. Bagaimana tidak? Bukankah tanpa cinta yang ada hanya keserakahan, keegoisan, ketidakpedulian, dan keangkuhan semata?

Ingatkah kalian tentang kisah Nabi Musa 'alayhissalam? Tatkala ibunya dengan berat menghanyutkannya ke sungai, maka Asiah istri Fir'aun menemukannya dan menunjukkannya kepada Fir'aun seraya berkata,"(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari. (Q.S Al-Qashash :9). Bukankah karena sedikit rasa sayang di hati Fir'aun yang zhalim itulah ia mengambil Nabi Musa, sedang setiap anak lelaki saat itu ia bunuh?
Begitu jua hari ini, sekiranya bukan karena cinta, maka takkan ada seorang kaya yang menyantuni sang miskin, atau seorang memberi kepada peminta-minta. Bukankah demikian?

Lantas, dimanakah kesyukuran kita? Setelah Allah ta'ala menunjuki kita melalui lisan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam kepada islam? Dan Islam adalah agama yang penuh dengan rasa cinta. Islam adalah agama yang menunjuki manusia kepada cinta yang tulus. Sebagaimana Rasulullah sebagai tauladan kita menampakkan kepada kita melalui perilakunya kepada seorang Yahudi yang senantiasa melemparinya kotoran, beliaulah orang pertama yang menjenguknya tatkala ia sakit dan mengajaknya kepada keselamatan dan cahaya islam hingga orang tersebut pun masuk ke dalam islam dengan sukarela.
Begitulah kita hari ini berusaha menunjukkan kebenaran kepada para manusia, semua itu karena cinta kita kepada mereka.
Ya, kita berharap setiap manusia dapat memasuki surga Robb yang Maha Pemurah sedang satu-satunya agama yang Allah ridhai hanyalah islam. "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya." (Q.S Ali-Imran:19).
Karena cinta kita kepada saudari kitalah kita rela berpeluh melawan hari demi kebaikan yang mereka dapatkan.
Ingatkah kita di salah satu kisah Rasulullah disampaikan oleh para malaikat bahwa malaikat Gunung telah bersiap untuk menindih kaum yang menyakiti beliau, namun Rasulullah malah bersabda,"Tidak, malah aku berharap anak-anak dan keturunan mereka beriman kepada Allah ta'ala.". Subehanallah. Padahal berat cobaan yang beliau rasakan sangat dalam. Jika manusia saja memiliki cinta yang luar biasa, apatah lagi Dzat yang memberi dan Maha memiliki cinta? Bahkan disabdakan oleh Rasulullah bahwa Cinta Allah mengalahkan murka-Nya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Ketika Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di dalam kitabNya, Dia menulis atas diriNya, Dia meletakkan di sisiNya pada Arasy : "Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemurkaanKu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Wahai manusia, telah nyata rahmat dari Tuhanmu maka mengapa keangkuhanmu masih saja mengalahkan akalmu? Mengapa kesombongan akan nikmat-Nya telah meninggikan nafsumu? Jikalau Allah ta'ala menghendaki, niscaya Dia mampu mengambil seluruh nikmat-Nya.... maka jadilah engkau orang yang merugi.

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." (Q.S Al-Hadiid: 16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

niat baik berawal dari hati

Followers

Label

Ceritaku (2) Cinta (1) Corat-coret (3) edukasi (3) Gaje (1) Ilmu (3) Inspirasi (2) IPMI (2) Kisah (3) Opini (1) Renungan (3) Tugas (2)