salam

MySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace LayoutsMySpace Layouts

Kamis, 20 September 2012

Kami Melepasmu dengan Do'a

Bismillaah..

Alhamdulillaah, aku memuji Allah ta'ala yang telah mengembalikan fathiyah(1) ke pangkuanku. Sungguh sangat banyak yang ingin kembali kuceritakan padanya. Dan kini aku pun ingin mengungkap kata yang telah lama terangkai di dalam benakku, tentangnya, yang kucintai karena Allah, kini telah menetapkan langkah mendahuluiku, Saudariku tercinta yang telah tiada...


Setiap kali menatap langit, aku kembali mengingatnya, mengingat senyumnya, mengingat cara bicaranya, mengingat setiap gerak-geriknya, mengingat masa ketika kami pernah pulang bersama, mengingat masa ketika ilmu kudapat dari lisannya, dan ingatan-ingatan lain. Dan sungguh, ingatan itu terkadang ingin membuat air mataku menetes. Hanya, aku tak kuasa bersedih untuk melemahkan jiwaku maka aku memilih menghela napas panjang. Sangat panjang.

Pagi itu, Rabu, 19 September 2012, aku melihat wajahnya yang dahulu penuh dengan senyuman kala itu terkatup rapat dan pucat pasi. Aku melihat matanya yang dahulu menatap penuh sayang kala itu tertutup dan takkan terbuka lagi. Hari itu, ya, hari itu, untuk pertama kalinya aku merasakan kehilangan dalam hidupku. Aku memang pernah melepas kepergian beberapa orang terdahulu, tetapi ia berbeda, ia saudari yang kucintai karena Allah ta'ala.

Wahai kakakku, engkau telah menerima takdirmu mendahuluiku pada saat usiamu masih terbilang belia.
Di kala para gadis memikirkan tentang masa depan mereka, engkau kini telah bertemu dengan kedua malaikat.
Di saat para remaja memikirkan tentang pekerjaan yang akan mereka pilih, engkau telah berusaha menjawab pekerjaan apa yang telah engkau lakukan.
Di masa seharusnya wajahmu masih tersipu mendengar pernikahan, engkau telah menerima balasan perbuatanmu.

Wahai Robb, yang Maha Pemurah, ampunilah dosanya, berikanlah ia kelapangan kubur..
Wahai Robb, yang Maha Penyayang, sayangilah ia dengan rahmat-Mu...

Mengingat kepergianmu wahai kakakku, membuatku malu...
Kami semua menangisimu karena keindahan akhlaqmu yang takkan kami temui lagi.

Bagaimanakah kiranya sakratul maut pun menjemputku? Akankah kututup sebagaimana engkau menutupnya dengan tilawah? Akankah kututup sebagaimana para orang shalih menutupnya?

Kini, kasurmu tak lagi empuk...
Ruanganmu tak lagi benderang...
Keramaian tak lagi di sampingmu..
Tapi semoga kenikmatan dari-Nya yang engkau rasakan...

Selamat Jalan kakakku...
Semoga Allah ta'ala menerima amalmu...

Semoga kaum muslimin yang membaca ini pun mendo'akanmu...

Innalillahi wa inna ilayhi raaji'uun...



(Sepenggal kata muhasabah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

niat baik berawal dari hati

Followers

Label

Ceritaku (2) Cinta (1) Corat-coret (3) edukasi (3) Gaje (1) Ilmu (3) Inspirasi (2) IPMI (2) Kisah (3) Opini (1) Renungan (3) Tugas (2)